BeritaKomunitasNasionalSosial Budaya

FAMM Gelar Silaturahmi dan Bedah Buku

Jakarta, CITRAMEDIA – Di tengah libur panjang perayaan Idul Adha tahun 2025 atau 1446 Hijriyah. Di saat umat Islam melaksanakan penyembelihan hewan qurban sejak hari Jumat kemarin, para pemikir, para tokoh, para cendikiawan khususnya yang berasal dan berdarah Minangkabau masih sempat dan sangat antusias menggelar sebuah kegiatan yang sarat ilmu, sarat nilai serta sangat luar biasa.

Para peserta Bedah buku serius menelaah kajian para panelis. (Foto : elang)

Mengambil tempat di aula teater Perpustakaan Nasional di bilangan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pusat. Forum Alumni Mahasiswa Minangkabau (FAMM) menghelat silaturahmi dan bedah buku karya Prof. DR. Musril Zahari, M.Pd.
Acara berlangsung pada Minggu pagi hingga siang, 8 Juni 2025.
Musril Zahari, yang lahir di Sungai Janiah, Sikucur Padang Pariaman pada tahun 1956 adalah seorang pendidik dan aktivis pada masanya.

Ketua Umum FAMM, Drs. H. Guspardi Gaus, M. Si didampingi Ketua Panitia Acara, Ir. H. Jasyanto Sahoer, MM saat sesi wawancara media. (Foto : elang)

Perkembangan teknologi yang melahirkan perubahan di segala bidang, selain sisi baik juga diiringi hal-hal negatif termasuk perubahan sikap serta nilai-nilai di masyarakat.
Situasi inilah yang mendorong suami dari Hj. Rahmi Hanom, S.Pd menggores sebuah karya fenomenal yang mengangkat akar budaya dan kebiasaan masyarakat Minangkabau bertajuk Surau Dangau Lapau dan Peradaban.

Prof. DR. Musril Zahari, M.Pd, menyerahkan buku karyanya. (Foto : elang)

Bedah buku ini dimoderatori oleh Benny Mustafa, S.Ag, CH, CH.t dengan empat orang panelis yakni, Ketua DPRD Sawahlunto Ibu Susi Haryati, Dr. Iramady Irdja, Edwel Dt. Rajo Gampo Alam dan Hj. Sylvia Djardjis.
Para peserta acara yang hadir juga bukan kaleng-kaleng, selain para pengurus FAMM yang berkiprah di berbagai institusi seperti sang Ketua, Drs. H. Guspardi Gaus, M. Si, juga hadir Rektor Universitas Yarsi, Prof. dr. H. Fasli Jalal, Sp.GK, Ph.D yang juga Pituo masyarakat Minangkabau.

Seluruh peserta menyempatkan foto bersama. (Foto : elang)

Selain itu Walikota Padang diwakili oleh stafnya, beberapa legislator DPRD di wilayah Sumatera Barat, pengusaha dan para doktor pengamat budaya salah satunya dari Universitas Indonesia.
Menurut Ketua Panitia acara, Ir. H.

Para tokoh adat Minangkabau, cendekiawan, dan panelis berfoto bersama penulis buku. (Foto : elang)

Jasyanto Sahoer, MM, tujuan dari bedah buku ini adalah untuk merefleksi kembali nilai-nilai adat Minangkabau untuk dikombinasikan atau diterapkan di masa kini.
“Pasti ada pro kontra dari pemikiran Profesor Musril ini, tapi demi kebaikan bangsa khususnya masyarakat Minangkabau, hal ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.

Exit mobile version