JIFFINA 2025
Inspirasi

Semua Berawal Dari Mimpi

×

Semua Berawal Dari Mimpi

Sebarkan artikel ini
VENEERKAYU

Pemkot Depok Antisipasi Angka Perceraian Tinggi

Jakarta, CITRAMEDIA.id – “Bagi saya, meratapi nasib dengan bersedih apalagi menangis tak akan mengubah apapun menjadi lebih baik, justru kian melenakan,”

VENEERKAYU
sumber : pixabay

Langit masih tampak gulita, udara dingin di luar rumahpun terasa menggigit sekujur tubuh. Bagi kebanyakan orang, menarik selimut dan kembali dalam dekapan mimpi merupakan pilihan paling asyik di situasi seperti itu. Tetapi tidak bagi Wandira, perempuan setengah baya yang tinggal di bilangan Cinere Kota Depok.

Meski dini hari itu tubuhnya masih terasa letih, saat orang lain memilih melanjutkan mimpi, Wandira bergegas bangkit dari tempat tidurnya, justru ingin segera mewujudkan mimpinya.

Ibu dua orang anak yang ditinggal oleh suaminya ini melawan kantuk dan letih dengan bergelut di dapur rumahnya yang sederhana untuk membuat berbagai panganan pesanan beberapa koleganya.

Baginya, tiada hari tanpa berusaha, sejak kepergian suaminya empat tahun lalu. Win, demikian dia biasa disapa berkutat dalam irama kehidupan yang keras sebagai ibu sekaligus bapak bagi seorang putri yang masih duduk di bangku SMP dan seorang putra yang tercatat sebagai pelajar di tingkat SD.

Bagi saya, meratapi nasib dengan bersedih apalagi menangis tak akan mengubah apapun menjadi lebih baik, justru kian melenakan,” ungkapnya penuh keyakinan.

sumber : Elang

Di sela-sela kesibukan memenuhi pesanan pelanggan, perempuan berparas manis ini tak lupa menyiapkan segala kebutuhan anak-anaknya, bahkan mengantarkan mereka ke sekolah. Setelah anak-anak memasuki gerbang sekolah, Win langsung tancap gas dengan sepeda motornya mengantarkan makanan hasil karyanya ke rumah para pelanggan.

Cerita macam ini terus berulang setiap hari, bahkan siang haripun dia juga mengerjakan hal yang sama untuk memenuhi pesanan pelanggan. Selesai menjemput buah hatinya dari sekolah, Win Kembali berkutat di dapur hingga sore bahkan terkadang hingga malam.

Lelah, itu pasti. Tapi semua dia lakukan dengan senang hati. Baginya, tiada alasan untuk berhenti mencari nafkah agar dia mampu mengantar putra putrinya meraih impian mereka.

Pasrah dan berpangku tangan bukanlah pilihan bijak. Saya percaya Tuhan telah menebar rezekinya di muka bumi, tapi kita harus menjemputnya,” demikian ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Wandira mengangkat wajahnya ke langit, seakan sedang berbisik pada Tuhan untuk menguatkan hati dan pikirannya. Tak ada gurat kelelahan, justru sorot mata yang tajam menampakkan kegigihan yang luar biasa.

Siang itu, saat secara tak sengaja berjumpa saya di sebuah warung makan tempat Wandira menitipkan sebagian kue buatannya, kami berbincang cukup lama. Dengan penuh keakraban dan selingan canda yang ringan, dia kisahkan perjalanan hidupnya yang penuh kerikil dan hadangan batu-batu besar.

Dia tak pernah mengeluh, bahkan perempuan berdarah Jawa ini pintar sekali memberikan tips dan trik cara membuat panganan dan teknik memasarkannya. Baginya, situasi saat ini menjadi berkah yang luar biasa. Meski jiwa dan raganya dalam keletihan, hanya kepada Tuhan semua dia sandarkan.

Mengeluh hanya dilakukan oleh orang-orang yang kehilangan harapan akan pertolongan Tuhan,” sergahnya berapi-api.

Cerita tentang Wandira adalah sekelumit kisah para perempuan yang harus berjibaku menjalani hidup sendirian tanpa suami.

sumber : pa-depok.g0.id

DI lain sisi, menurut penuturan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota, Nessi Annisa Handari, angka perceraian tahun 2022 di Kota Depok memang menurun dibanding tahun 2021. Dari 3.887 kasus gugatan di Pengadilan Agama Depok, sebanyak 3.345 kasus telah diputuskan bercerai.

Nessi menambahkan, kasus perceraian beragam. Terbanyak berasal dari perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Faktor ekonomi menjadi yang berikutnya, diikuti salah satu pihak meninggalkan pihak lain karena sebab tertentu.

Meski angka perceraian menurun, pihak pemerintah Kota Depok tetap melakukan evaluasi untuk memperkuat ketahanan keluarga.

Beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah diharapkan mampu menurunkan angka perceraian, sekaligus menekan efek negative yang ditimbulkan dari peristiwa perceraian, seperti anak terlantar, prostitusi terselubung, tawuran pelajar, dan lain sebagainya.

Sekolah Pra Nikah (SPN), Sekolah Ayah Bunda, Parenting, Penguatan RW Ramah Anak, Pusat Pembelajaran Keluarga Harmoni, dan lain-lain menjadi program unggulan yang terus digalakkan oleh pemerintah Kota Depok dalam hal ini dari DP3AP2KB).

JIFFINA 2025
VENEERKAYU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inspirasi

Jakarta, CITRAMEDIA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia…