Ibroh Ibadah Puasa
Jakarta CITRAMEDIA – Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.
Beberapa jenis makhluk hidup juga berpuasa, sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
Puasanya induk ayam yang mengeram, mengubah telur menjadi anak ayam merupakan satu contoh.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT
Puasa Ular
Demi menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan oleh seekor ular adalah mengganti kulitnya secara berkala (blungsungi-red)
Proses ini tidak serta merta terjadi. Seekor ular bisa menanggalkan kulit lama dengan cara puasa. Ia harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya tunai, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.
Ibroh dari puasanya ular
- WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
- NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
- MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
- CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
- TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
Puasa Ulat
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.
Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.
Ibroh dari puasanya ulat :
- WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
- NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
- MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU dari bunga
- CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
- TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.
Kesimpulan :
Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi manusia terbaik (Khairun naas anfauhum linnaas)