Jakarta CITRAMEDIA – Di Indonesia kasus Covid-19 pertama kali dilaporkan bulan Maret 2020, kemudian jumlah kasus meningkat dengan cepat dan penyebaran yang sangat luas.
Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian sudah dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya program vaksinasi. Namun dalam pelaksanaannya menemui berbagai hambatan, seperti tersebarnya berbagai berita bohong (hoax) tentang vaksin melalui media sosial, sehingga menimbulkan kecemasan bagi penerima vaksin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan informasi vaksin Covid-19 melalui media sosial dengan kecemasan penerima vaksin.
Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Sampel penelitian seluruh penerima vaksin Covid-19 di KKP Kelas I Soekarno Hatta tanggal 3-5 November 2022, yaitu sebanyak 300 orang.
Data diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program SPSS (versi 20), meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara informasi tentang vaksin Covid-19 yang tersebar di media sosial dengan kecemasan yang dialami oleh penerima vaksin. Kecemasan terutama terjadi pada perempuan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu peningkatan upaya penyampaian informasi yang benar pada masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 oleh berbagai pihak terkait dengan berbagai platform media sosial.
Selain itu, perlu pembentukan tim khusus di lingkungan Kemenkes dan peningkatan kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam penanganan hoax tentang vaksin Covid-19 di media sosial.