Scroll untuk baca artikel
VENEERKAYU
GPPE Surabaya 2024
BeritaSosial Budaya

Islam Agama Penuh Rahmat dan Kedamaian

×

Islam Agama Penuh Rahmat dan Kedamaian

Sebarkan artikel ini

Dari Kajian Dialog Agama Real Masjid Bersama Syekh Uthman bin Farooq

INACRAFT

Dialog Keagamaan Real Masjid bersama Imam Masjid Ar-Ribbat San Diego AS di Sleman

Jogjakarta CITRAMEDIA – Mengawali bulan suci Ramadhan 1444 H, Real Masjid menggelar dialog keagamaan di Auditorium Real Masjid, di Kawasan Gandok, Condongcatur, Sleman Daerah Istimewa Jogjakarta pada Kamis, 23 Maret 2023.

Dialog ini diisi kajian yang disampaikan oleh Imam dan Khatib Masjid Ar-Ribbat San Diego California Amerika Serikat (AS), Syekh Abu Yusuf Uthman bin Farooq al-Yusufzai atau lebih dikenal dengan nama Syekh Uthman bin Farooq.

VENEERKAYU

Dialog agama dengan tema “Moderasi Beragama Menjadi Sarana Mewujudkan Kemaslahatan Kehidupan Beragama dan Berbangsa yang Harmonis, Damai, dan Toleran Bagi Indonesia Maju” ini memiliki esensi untuk memanusiakan manusia. 

“Setiap pemeluk agama mesti mengamalkan ajaran agamanya yang ramah, bukan yang marah. Menunjukan agama yang merangkul, bukan memukul. Agama yang tidak menghina, tapi membina,” ujar Arif Wahyudi, Humas Real Madrid dalam siaran persnya.

“Moderasi beragama sendiri adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam bingkai kehidupan bersama,” imbuh Arif.

Arif menambahkan, pemerintah saat ini tengah gencar mengupayakan penguatan moderasi beragama yang menjadi salah satu program untuk menangkal paham atau ideologi transnasional masuk ke Indonesia.

Menurutnya, upaya pemerintah ini setidaknya menghadapi tiga tantangan besar yang harus diselesaikan. Pertama, berkembangnya cara atau sikap, maupun perilaku beragama yang ekstrem dan mengabaikan martabat kemanusiaan.

Kedua, berkembanganya klaim kebenaran subjektif dari tafsir di internal masing masing kelompok. Terjadi perdebatan bahkan penolakan atas perbedaan pendapat dan mengklaim sistem yang mereka bawalah yang paling benar.

Padahal, lanjut Arif, warna-warni perbedaan pemahaman mestinya menjadi sebuah kekayaan pemikiran dan budaya yang luar biasa.

Ketiga, berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan budaya.

Dari hasil kajian tersebut, ada empat indikator yang menjadi tolak ukur dalam moderasi beragama yang harus dipahami, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan adaptif terhadap tradisi lokal.

“Jika keempat indikator ini bernilai tinggi, maka dipastikan bahwa moderasi beragama di wilayah tersebut sudah baik namun bukan berarti sudah aman,” imbuh Arif.

Sebaliknya, jika salah satu indikator di atas tidak diimplementasikan dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakharmonisan yang kemudian bermuara pada intoleransi, ini bisa terjadi.

Arif dalam siaran persnya juga mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan moderasi beragama untuk menangkal berkembangnya intoleransi demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Sementara itu, narasumber acara dialog tersebut, Syekh Uthman bin Farooq merupakan orang yang memiliki semangat berdakwah sejak usia belia. Beliau adalah warga negara Afghanistan yang lahir di Islamabad, Pakistan. 

Saat masih kecil, ikut bermigrasi bersama orang tuanya ke Inggris, kemudian menetap di AS. Uthman bin Farooq muda sudah aktif mendakwahkan Islam dan mempelopori kegiatan muslim di AS dengan mengorganisir pemuda muslim di sana.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Sukabumi, CITRAMEDIA – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan…